Rabu, 04 Agustus 2010

Sejarah pendek "Prusik and Jumar"

Tahukah anda jika Prusik dan Jumar adalah sebuah nama dari suatu metode pengaman tali menali yang sudah lama melekat dan dikenal oleh kebanyakan aktivis atau pengiat kegiatan outdoor diseluruh dunia. Berbicara tali menali pasti tidak bisa lepas dari simpul. Salah satu simpul yang dikenal yaitu adalah simpul “prusik”. Jenis simpul Prusik cukup populer di kalangan penggemar pendaki gunung. Dan apakah anda tahu bahwa simpul tersebut ditemukan oleh seorang dokter?
Ya, penemunya yaitu dr. Karl Prusik. Seorang petugas medis dari Austria yang menemukan simpul tersebut saat turun dari pegunungan Tyrol pada tahun 1934 (Tyrol gunung yang terletak di perbatasan Austria dan Italia).
               Simpul tersebut ditemukan tanpa sengaja ketika sang dokter dalam keadaan terdesak harus menolong seorang pasien menurunin gunung agar sang pasien dapat selamat hingga dibawah. Saat itu ia (dr. Karl Prusik, red) merasa terdorong untuk memodifikasi simpul tali sehingga tali bisa disematkan ditali jalur utama untuk arus turun ke bawah gunung. Disaat itulah sang dokter menemukan simpul Prusik legendaris yang kita kenal hingga saat ini. Akhirnya simpul tersebut berhasil membawa turun dengan aman tanpa mengganggu pengguna dan sang pasien.
               Prinsip kerja dari simpul tersebut cukuplah sederhana, saat tali simpul ditimbang atau diberikan beban maka simpul menjadi semakin ketat dan ketika tidak dibebani, simpul lebih mudah dihilangkan atau dikendorkan. Karl Prusik adalah seorang dokter yang juga Alpinis.  Alpinis adalah istilah yang diberikan kepada mereka para pendaki-pendaki gunung Alpen. Dari sela-sela kejadian diatas itulah, Karl Prusik berhasil menemukan simpul yang diberi nama dari nama belakangnya, yaitu simpul Prusik yang hingga saat ini masih digunakan oleh para pengiat kegiatan outdoor. Dalam penggunaannya simpul ini sangatlah menguntungkan karena tergolong praktis, mudah dan aman untuk penyelamatan medis di area terbuka ketika hal-hal genting muncul dan tidak ada alat pendukung. Karl Prusik yang seorang dokter ternyata juga menjadi presiden Austria Alpine Club (OeAV) dari hobi mendakinya itu. Dia juga berprestasi dalam merintis rute pendakian baru di Peunungan Alpen.
       Karl Prusik akhirnya meninggal pada usia 65 tahun Tepatnya, Mei 1961. Namun, temuannya itu berguna hingga saat ini, terutama untuk para pengiat kegiatan oudoor. Bahkan, pada 1950-an, temuan Karl Prusik dikembangkan menjadi lebih modern. Pengembangnya  adalah dua warga negara Swiss yang pekerjaannya sebagai peneliti elang. Mereka adalah Adolf Jusi dan Walter Marti.
               Jusi dan Marti membuat perangkat yang kemudian disebut sebagai Prusik mekanik. Perangkat ini berfungsi untuk menggantikan simpul Prusik yang konvensional. Alat serbaguna yang memiliki nama Jumar, sebuah nama yang diambil dari nama belakang peneliti elang yaitu dua penemu, Jusi dan Marti.

Sumber :
Deteksi - Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Bunaken National Park

       Bunaken National Park is very representative of Indonesian tropical water ecosystems consisting of mangrove ecosystems, seagrass b...