Tahukah anda jika Prusik dan
Jumar adalah sebuah nama dari suatu metode pengaman tali menali yang sudah lama
melekat dan dikenal oleh kebanyakan aktivis atau pengiat kegiatan outdoor
diseluruh dunia. Berbicara tali menali pasti tidak bisa lepas dari simpul.
Salah satu simpul yang dikenal yaitu adalah simpul “prusik”. Jenis simpul
Prusik cukup populer di kalangan penggemar pendaki gunung. Dan apakah anda tahu
bahwa simpul
tersebut ditemukan oleh seorang dokter?
Ya, penemunya yaitu dr.
Karl Prusik. Seorang petugas medis dari Austria yang menemukan simpul tersebut saat turun dari
pegunungan Tyrol pada tahun 1934 (Tyrol gunung yang terletak di perbatasan Austria dan
Italia).
Simpul tersebut ditemukan tanpa sengaja ketika sang
dokter dalam keadaan terdesak harus menolong seorang pasien menurunin gunung
agar sang pasien dapat selamat hingga dibawah. Saat itu ia (dr. Karl Prusik, red) merasa
terdorong untuk memodifikasi simpul tali sehingga tali bisa disematkan ditali jalur utama untuk arus turun ke bawah gunung. Disaat itulah sang dokter menemukan simpul Prusik legendaris yang kita kenal hingga saat
ini. Akhirnya simpul tersebut berhasil membawa turun dengan aman tanpa mengganggu pengguna dan sang pasien.
Prinsip
kerja dari simpul tersebut
cukuplah sederhana, saat tali simpul ditimbang atau diberikan beban maka simpul menjadi semakin ketat dan ketika tidak dibebani, simpul lebih mudah dihilangkan atau dikendorkan. Karl Prusik adalah seorang dokter
yang juga Alpinis. Alpinis
adalah istilah yang diberikan kepada mereka para pendaki-pendaki gunung Alpen. Dari sela-sela kejadian diatas itulah, Karl
Prusik berhasil menemukan simpul yang diberi nama dari nama belakangnya, yaitu
simpul Prusik yang hingga saat ini masih digunakan oleh para pengiat kegiatan outdoor.
Dalam penggunaannya
simpul ini
sangatlah menguntungkan karena tergolong praktis, mudah dan aman
untuk penyelamatan medis di area terbuka ketika
hal-hal genting muncul dan tidak ada alat pendukung. Karl Prusik yang seorang dokter ternyata juga menjadi
presiden Austria Alpine Club (OeAV) dari hobi
mendakinya itu. Dia juga berprestasi dalam merintis rute pendakian baru di
Peunungan Alpen.
Karl
Prusik akhirnya meninggal pada usia 65 tahun Tepatnya, Mei 1961. Namun, temuannya itu berguna hingga saat ini,
terutama untuk para pengiat kegiatan oudoor. Bahkan, pada 1950-an, temuan Karl Prusik dikembangkan
menjadi lebih modern. Pengembangnya adalah dua warga negara Swiss yang pekerjaannya sebagai peneliti elang. Mereka adalah Adolf
Jusi dan Walter Marti.
Jusi dan Marti membuat perangkat
yang kemudian disebut sebagai Prusik mekanik. Perangkat ini berfungsi untuk
menggantikan simpul Prusik yang konvensional. Alat
serbaguna yang memiliki nama “Jumar”, sebuah nama yang diambil dari nama belakang peneliti elang yaitu dua penemu, Jusi dan Marti.
Sumber :
Deteksi - Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar